Kamis, 04 April 2024

Kunjungan Prabowo Subianto ke China : Langkah Awal Menghargai Sejarah

penulis  : ananta kandaka 

SEBUAH  langkah awal yang berlanjutan dan menghargai sejarah oleh Prabowo Subianto. Sejak sekira 4.000 tahun silam, orang-orang China Selatan dari Yunnan dan Taiwan telah bermigrasi ke kepulauan Nusantara dan berketurunan selama ribuan tahun menjadi suku Dayak dan Minahasa. Abad ke-5, biksu Fa Hsien yang sedang menuju India untuk mempelajari agama Buddha menyempatkan diri mengunjungi kepulauan Nusantara dan mencatat eksistensi kerajaan Hindu-Buddha paling awal. 

Abad ke-7 hingga abad ke-11, Kerajaan Sriwijaya menjadi kerajaan nasional pertama di kepulauan Nusantara yang menjalin hubungan diplomatik, ekonomi dan budaya dengan Dinasti Tang. Abad ke-13, setelah kegagalan total invasi Kubilai Khan ke Pulau Jawa, tidak sedikit tentara Mongol keturunan China yang memutuskan untuk menetap di Pulau Jawa dan membaur dengan warga lokal. 

Abad ke-14 hingga abad ke-16, Kerajaan Majapahit menjadi kerajaan nasional kedua di kepulauan Nusantara yang menjalin hubungan diplomatik, ekonomi dan budaya dengan Dinasti Ming. Abad ke-15, berkat ekspedisi maritim Laksamana Cheng Ho ke Pulau Jawa, tidak sedikit warga China pengikut beliau yang memutuskan untuk menetap di Pulau Jawa dan membaur dengan warga lokal. 

Abad ke-16, interaksi yang kuat antara Dinasti Ming dan Kerajaan Majapahit membuat banyak warga China yang memutuskan untuk menetap di kepulauan Nusantara dan membaur dengan warga lokal. Abad ke-17, VOC banyak mempekerjakan warga China untuk bekerja di kepulauan Nusantara, yang akhirnya memutuskan untuk menetap di kepulauan Nusantara dan membaur dengan warga lokal. 

Hubungan baik antara peradaban Nusantara dan China sudah terjalin jauh sebelum bangsa Eropa beradab, jauh sebelum bangsa Amerika terbentuk dan jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Setelah terpilih, China pun menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh Prabowo Subianto, menegaskan hubungan baik antara peradaban Nusantara dan China yang tetap lestari hingga abad modern kini.(*)

 

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS UPDATE

POPULER

INFO CUACA SULTENG